LOMBOKita – Sebanyak 649 orang calon haji asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sudah bersiap untuk melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah.

“Jamaah dijadwalkan mulai berangkat ke Arafah Selasa (29/8) pagi untuk melaksanakan puncak ibadah haji pada Rabu, tanggal 8 Dzulhijjah 1438 H,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Senin.

Menurutnya, informasi terakhir yang diterima dari ketua kelompok terbang (kloter) dan rombongan haji asal Kota Mataram, menyebutkan menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji, kondisi semua jamaah dalam keadaan sehat.

Termasuk jamaah kloter 10 dan 11 yang terakhir yang diberangkatkan tanggal 26 Agustus 2017 sudah selesai melaksanakan ibadah umroh dan tawaf wada.

“Secara umum jamaah sudah siap melaksanakan puncak ibadah haji menuju ke Arafah, meskipun cuaca saat ini masih ekstrem berkisar 35-40 derajat, tapi jamaah tetap semangat,” katanya.

Buhanul juga kembali mengingatkan petugas haji agar menyampaikan imbauan penting dari Kementerian Agama RI untuk menghindari waktu-waktu tertentu pada saat kegiatan melempar “jumroh”.

Sampai dengan tanggal 10 Dzulhijjah 1438 H, jamaah asal Indonesia diminta untuk menghindari kegiatan tersebut mulai pukul 06.00-10.30 pagi waktu setempat.

Untuk tanggal 11 Dzulhijjah waktu yang harus dihindari adalah pukul 14.00-16.00 waktu setempat, sedangkan untuk tanggal 12 Dzulhijjah jamaah diminta menghindari kegiatan tersebut pada pukul 10.30-14.00 waktu setempat.

“Hal tersebut penting untuk menghindarkan jamaah dari kepadatan yang mungkin terjadi,” katanya.

Menyinggung tentang pemondokan, Buhanul menyebutkan, untuk jamaah calon haji asal Kota Mataram kloter 1, 10 dan 11 memiliki pondokan yang jaraknya sekitar satu setengah kilometer dari Masjidil Haram yakni di Mahbasjin.

Bahkan nomor pondokan jamaah tahun ini berdekatan yakni 301, 308-309. Sementara untuk kloter 7 mendapat pondokan di wilayah Jarwal yang jaraknya hampir sama.