
LOMBOKita – KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (12/5/2019) merampungkan pleno rekapitulasi perolehan suara pemilihan umum, baik untuk pilpres, DPD maupun Pileg 2019.
Berdasarkan hasil rapat pleno yang diadakan di Hotel Lombok Raya tersebut, didapatkan 8 orang calon anggota legislatif dipastikan lolos menuju Senayan dari Daerah Pemilihan Pulau Lombok atau NTB II.
“Alhamdulillah soal angka sudah tuntas di hasil rekap lima kabupaten/kota yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur.,” kata Ketua KPU NTB, Suhardi Soud di lokasi rapat pleno.
Nama-nama calon anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok yang dipastikan lolos menuju Senayan periode 2019-2024 diantaranya:
- Partai Gerindra meraih suara terbanyak mencapai 322.054 dan mengantarkan Haji Bambang Kristiono (HBK). Sementara untuk coblos nama, HBK mendapatkan 91.068 suara.
- Setelah Gerindra, disusul Partai Golkar yang berhasil meraih 250.537 suara dan mengantarkan Sari Yuliati yang mengantongi 82.803 suara.
- Selanjutnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 192.415 suara dan mengantarkan Suryadi Jaya Purnama (SJP) ke Senayan. Suara pribadi SJP mencapai 61.979.
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapatkan 158.612 suara dan berhasil mengirim Hj. Wartiah dengan suara pribadi mencapai 56.710.
- Selanjutnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan 145.292 suara dan mengirim Caleg petahana Ahmad Helmi Faisal Zaini yang mendapatkan suara pribadi sebanyak 44.210 suara.
- Kemudian PDI Perjuangan meraih 137.932 suara dengan caleg terpilih Rahmat Hidayat yang mengantongi suara 54.152.
- Partai Demokrat juga mengamankan satu kursi setelah berhasil meraih 136.131 suara dan mengirim caleg petahana Nanang Samodra yang mengantongi 46.384 suara menuju kursi DPR RI.
- Kursi terakhir diamankan Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang berhasil meraup 113.438 suara, dengan caleg terpilih HM. Syamsul Lutfi yang mengantongi suara pribadi sebanyak 44.467.
Syamsul Luthfi kembali melenggang ke Senayan yang pada periode sebelumnya menggunakan Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya.