
LOMBOKita – Sebagai seorang peserta yang rutin memanfaatkan kartu JKN miliknya, Ahyar Rosidi (42) mengaku banyak pengalaman dan kesan positif yang dirinya peroleh sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dirinya mengaku telah menjadikan Program JKN sebagai andalannya guna memperoleh layanan kesehatan.
“Paling sering saya gunakan JKN ini di Puskesmas, karena saya kan pasien kontrol rutin darah tinggi, meskipun usia saya terbilang cukup muda tapi yang namanya penyakit tidak bisa dihindari, mungkin pola hidup saya yang kurang sehat,” ujar Ahyar.
Ahyar menuturkan, buruh tani berasal dari Desa Jantuk Kecamatan Suka Muliya, Lombok Timur ini telah menjadikan program JKN sebagai temannya di usianya yang masih terbilang muda.
“Awalnya tidak terpikirkan bisa sakit seperti ini, saya merasa sehat, akan tetapi pada tahun 2017, saat saya sedang bekerja tiba-tiba kepala pusing, sesak napas dan mimisan. Sejak saat itu saya rutin ke Puskesmas untuk melakukan pengobatan,” ungkap Ahyar.
Ia sangat bersyukur pada saat dirinya sakit, dikarenakan telah terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan pada segmen PBI (Penerima Bantuan Iuran), sehingga ia tidak perlu khawatir membayar biaya mahal untuk pengobatan, dan bisa berkonsentrasi pada proses penyembuhan.
Tak ayal, berkat beragam kemudahan dan manfaat yang diterimanya, Ahyar menjadikan Kartu JKN sebagai andalannya setiap waktu berobat.
“Pasti, selalu pakai kartu JKN ini setiap periksa, tidak pernah tidak. Kenyataannya, dengan adanya Program JKN sangat membantu dan memudahkan terutama seperti saya yang rutin periksa walaupun hanya dipuskesmas saja tapi kalau sering dan berbiaya sendiri tentu akan lebih berat rasanya jika dibandingkan kalau saya menyodorkan kartu JKN ini sebagai jaminan yang diandalkan,” pungkas Ahyar.
Meskipun saat ini dirinya masih berjuang dengan sakit yang diderita, Ahyar menyatakan semua pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut sudah sangat baik. Tidak ada kendala apapun yang dia rasakan. Mulai dari segi pelayanan dokter, perawat maupun ketersediaan fasilitas sarana pra sarana yang didapat di fasilitas kesehatan sudah begitu memadai.
Baginya, yang paling penting adalah tidak ada iur biaya yang dikenakan puskesmas dalam tindakan pemeriksaan, obat-obatan, serta ruang inap yang dia tempati saat itu. Semua biaya pelayanan kesehatan peserta JKN telah ditanggung dalam Program JKN.
“Saya sangat berterimakasih kepada BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, pemerintah dan seluruh peserta JKN karenanya bisa mendapat pelayanan yang sangat baik, terutama gratis di Puskesmas dengan adanya Program JKN. Betul-betul tanpa biaya, tidak satu rupiah pun biaya pengobatan ditagihkan Puskesmas kepada saya,” ucapnya.
Ahyar merasa sangat terbantu karena terdaftar sebagai peserta JKN yang didaftarkan oleh pemerintah daerah. Sebagai peserta JKN segmen PBI, dia dan keluarganya tidak perlu membayar iuran JKN tiap bulannya karena semua telah ditanggung pemerintah. Tentunya hal ini yang membuatnya merasa sangat terbantu dalam pengelolaan ekonomi keluarganya. Menurutnya, ketika sakit dia dapat langsung ke Puskesmas atau ke rumah sakit tanpa perlu khawatir akan adanya biaya pengobatan yang begitu mahal.
“Lewat program ini, sebagai buruh tani dan masyarakat yang kurang mampu merasa diperhatikan sekali oleh pemerintah. Saya dapat langsung berobat di puskesmas dengan cepat dan gratis. Sekarang ini pastinya biaya perawatan kesehatan begitu mahal, tapi dengan menggunakan JKN semua gratis,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena menurutnya telah menyelenggarakan program ini dengan sangat baik, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal oleh masyarakat Indonesia.
“Semua sudah baik, fasilitas kesehatan juga harus terus mempertahankan pelayanan yang telah baik. Semoga kedepannya program JKN selalu ada dan semakin baik dalam upaya meningkatkan inovasi layanan untuk masyarakat Indonesia,” harap Ahyar.