LOMBOKita – Salah seorang warga Dusun Lauq Rurung Desa Kopang Rembiga Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah ditemukan tewas di dalam rumahnya. Diduga, pria yang diketahui bernama Hasan (53) tahun ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Jumat (1/9/2017).

Kapolsek Kopang Kompol Murbayono mengungkapkan, peristiwa naas yang menimpa Ahmad yang juga berprofesi sebagai Kepala Sekolah itu terjadi saat Hari Raya Idul Adha lantaran tidak sanggup memikirkan anaknya yang tidak mau sekolah.

“Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam rumah, dan lehernya tergantung menggunakan kain,” kata Kapolsek Kopang.

Sebelum kejadian, kata Kapolsek, korban sempat berbincang-bincang dengan salah seorang anaknya di teras depan rumah. Selang beberapa lama ditinggal anaknya ke kampung sebelah, Hasan ditemukan tidak bernyawa lagi akibat gantung diri di plafon rumah.

“Korban ditemukan tidak bernyawa sekira pukul 18.30 Wita, ditemukan dalam posisi leher tergantung kain di dalam rumah,” ujar Kapolsek.

Anggota Kepolisian Sektor Kopang yang menerima informasi itu langsung ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Satreskrim Polres Lombok Tengah untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Kopang untuk memastikan kondisi korban.

”Hasil pemeriksaan luar oleh Dokter Puskesmas Kopang, tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban, selain memar pada bagian leher bekas ikatan kain yang digunakan gantung diri,” beber Kapolsek Murbayono.

Meski demikian, keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan bersedia menandatangani berita acara penolakan otopsi terhadap jasad korban.

“Keluarga ikhlas menerima musibah ini dan menolak dilakukan otopsi,” kata Kapolsek.

Kapolsek menuturkan, dari informasi dari beberapa saksi, korban dilanda stress karena anaknya yang tidak mau sekolah. Bahkan korban sempat meminta tolong kepada salah seorang keluarganya agar membujuk anaknya itu mau sekolah lagi, tetapi sang anak tetap juga tidak mau bersekolah.