
LOMBOKita – Ribuan massa yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat turun ke jalan membawa poster dan bendera-bendera menyatakan aksi kepedulian terhadap etnis Rohingya di Myanmar, Minggu (10/9/2017) pagi mengambil rute Car Free Day (CFD) Jalan Udayana Mataram.
Bertolak dari Islamic Center, massa menyuarakan protes keras atas tindakan pembantaian terhadap etnis Rohingya. Bahkan, aksi teatrikal pun dilakukan untuk menunjukkan betapa kejam perlakuan yang diterima warga etnis Rohingya. Sejumlah massa perempuan ‘berdarah-darah’ dan diseret dengan kasar, sementara massa laki-laki berjalan sambil membopong ‘mayat’ yang dibalut kain putih sebagai simbol kematian warga etnis Rohingya.
Pantauan di lokasi, aksi yang dimotori Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB ini menyuarakan beberapa tuntutan, sebagai reaksi atas kekejaman yang menimpa warga etnis Rohingya. Sebagai wujud kewajiban konstitusional seluruh bangsa Indonesia untuk turut serta mewujudkan perdamaian dunia, berikut pernyataan sikap dan rencana aksi yang disuarakan DPW PKS NTB.
- PKS mengutuk sekeras-kerasnya pembersihan suku terhadap etnis Rohingya di Myanmar.
- Mengapresiasi masyarakat yang sudah berinisiatif memberikan berbagai pembelaan dan bantuan langsung maupun tidak langsung serta mengajak untuk terus aktif memberikan dukungan terbaik untuk etnis Rohingya.
- Mendesak Presiden RI sebagai kepala negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan negara ASEAN terbesar untuk bertindak lebih nyata dalam upaya menghentikan pembersihan etnis melalui jalur bilateral dan multilateral melalui ASEAN, OKI dan PBB, dengan agenda utama menyelamatkan warga sipil yang tidak bersenjata dan memulihkan kewarganegaraan etnis Rohingya sebagai bagian integral dari negara Myanmar yang lebih demokratis.
- Mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB umumnya dan kader PKS khususnya untuk memberikan dukungan moril dan materil bagi kemaslahatan etnis Rohingya
- Menjaga stabilitas sosial untuk tetap kondusifnya keadaan lingkungan sekitar, bagi tetap dinamisnya kehidupan beragama dan bermasyarakat secara optimal.
Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Dr. H. Zulkieflimansyah beserta sejumlah tokoh agama turut tampil menyampaikan orasi di hadapan ribuan massa yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Zul menyampaikan sebuah pidato yang cukup mengharukan.
Dalam kesempatan itu, Bang Zul menegaskan dirinya tidak terkejut dengan peristiwa yang menimpa Rohingya, seperti halnya Palestina terdahulu bukan perkara yang mengejutkan. Selain Palestina, kejadian penganiayaan dan pembantaian terhadap muslim juga terulang di belahan dunia lain dan tercatat dalam sejarah, seperti di Bosnia Herzegovina, Kosovo dan lain sebagainya.
“Mungkin saya tidak terlalu terkejut dengan yang menimpa etnis Rohingya. Dulu di Palestina juga begitu, anak-anak, kaum wanita dibantai. Kenapa hal serupa terus terjadi pada kaum muslimin? Kenapa agama besar Allah selalu ditimpa ujian? Menurut seorang ulama, itu karena menjadi seorang mukmin bukan perkara sederhana,” ujarnya.
Sekalipun mengutuk aksi pembantaian Rohingya, Bang Zul mengutarakan ada sejumlah kelompok muslim yang doanya dikabulkan Allah melalui peristiwa tersebut.
“Ada sekumpulan kecil umat Islam yang cita-citanya bukan jadi presiden atau gubernur. Tapi dalam khusyuk shalatnya dia selalu berdoa bertemu Allah dengan syahid di jalannya. Peristiwa seperti ini adalah cara Allah memberikan kesempatan itu,” imbuhnya. Bang Zul kemudian mengakhiri pidato singkatnya dengan membacakan beberapa ayat Alquran dari surat At Taubah, yang dibacakannya dengan penuh penghayatan.
Selain menyampaikan tuntutan, aksi massa ini juga bertujuan mengumpulkan dana demi meringankan beban etnis Rohingya. Hingga akhir acara, diperkirakan sudah terdapat sekitar Rp 77,7 juta dana yang terkumpul.