LOMBOKita – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaksanakan program sekolah tangguh bencana agar anak-anak mampu membantu diri sendiri dan orang lain saat terjadi bencana.

“Pogram sekolah tangguh bencana telah kami laksanakan secara bergantian pada 10 sekolah tingkat SD dan SMP/sederjat,” kata Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram I Made Gede Yasa di Mataram, Selasa.

Dia mengatakan, pogram sekolah tangguh bencana sebagai bagian dari kegiatan penanganan prabencana sehingga ketika ada bencana anak-anak sudah siaga.

Dalam pelaksanaan program tersebut, sekolah yang menjadi sasaran diprioritaskan pada sekolah-sekolah di wilayah rawan bencana seperti banjir, tebing longsor dan gelombang pasang.

Untuk wilayah rawan bencana banjir misalnya, di kawasan Kelurahan Babakan, Pagutan, Batu Ringgit, dan Kekalik Jaya, sementara untuk wilayah rawan abrasi pantai dilaksanakan pada sekolah yang berada di pesisir pantai.

“Kegiatan ini rutin kami berikan secara bertahap, agar semua anak-anak di sekolah di wilayah rawan bencana memiliki pengetahuan dini tentang kebencanaan,” katanya.

Selain memberikan teori, menurutnya, dalam kegiatan itu diberikan juga contoh secara visual bencana yang pernah terjadi di Kota Mataram, serta praktek langsung.

“Anak-anak cukup senang mengikuti kegiatan tersebut, bahkan mereka sangat semangat ketika melakukan praktek penanganan kebencanaan,” katanya.

Di samping memberikan pelajaran bagi pelajar SD dan SMP, pihaknya juga akan melaksanakan program kelurahan tangguh bencana dengan menyasar kelurahan-kelurahan yang menjadi daerah rawan bencana pada 2018.

Kegiatan-kegiatan tersebut, katanya, menjadi salah satu upaya menghindari jatuhnya korban dalam setiap bencana, serta meminimalisir kerugian akibat bencana.

“Harapannya, siswa dan aparat kelurahan yang sudah mendapatkan pelatihan bisa menularkannya kepada teman sebaya, keluarga dan masyarakat luas,” ujarnya. ant