Wukuf di Arafah

LOMBOKita – Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan semua calon haji asal Kota Mataram musim haji tahun 2017 tidak ada yang masuk safari wukuf atau wukuf dengan menggunakan kendaraan.

“Alhamdulillah semua calon haji Kota Mataram sudah berada di Arafah, dan tidak ada yang disafariwukufkan menggunakan kendaraan,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Kamis.

Dikatakan, informasi itu baru diterima dari petugas haji masing-masing kelompok terbang (kloter). Sebanyak 649 orang calon haji ikut serta ke Arafah bersama rombongan kloter masing-masing.

“Baik itu jamaah yang ada di kloter 1, 7, 10 maupun di kloter 11, melakukan perjalanan bersama ke Arafah,” katanya.

Namun, lanjutnya, dari 649 calon haji ada 32 orang yang didampingi secara intensif saat melakukan perjalanan dan ibadah di Arafah.

Dari 32 calon haji yang didampingi itu, termasuk tiga calon haji yang keberangkatan sempat ditunda karena penyakit anemia dan jantung yang dideritanya.

Tiga calon haji tersebut adalah Nurhasanah dari Karang Taliwang dan Habibah dari Sukaraja karena menderita anemia, serta Angkasah Ipe Abdul Manaf bin Ipe Abdul Manaf (70) dari Moncok Karya yang mengidap penyakit jantung bahkan sempat dirawat di RSUD NTB untuk menjalani perawatan cuci darah.

“Tapi kondisi mereka saat ini sudah sehat, begitu juga dengan jamaah lainnya yang saat ini sudah berada di Arafah,” ujarnya.

Menurutnya, jamaah yang disafariwukufkan ini adalah jamaah yang sakit dan menyebabkan tidak bisa bangun dari tempat tidur, sehingga harus disafariwukufkan dengan menggunakan kendaraan agar rukun hajinya sempurna.

“Namun, safari wukuf akan memisahkan jamaah dengan rombongan lainnya, yang tentunya itu menjadi tugas cukup berat bagi para petugas,” katanya.