
LOTIM LOMBOKita- Innalillahi..warga dusun Menanga Rarem Dusun Dasan Segara Desa Pringgabaya Utara kecamatan Pringgabaya Lombok Timur, dibuat geger, pasalnya mayat bayi yang berumur 14 hari tersebut, yang diduga hasil hubungan gelap, yang di buang orang tuanya, ditemukan oleh pemancing mengapung di pinggir pantai Menanga Rarem, Jumat (24/3) sekitar pukul 18.00 Wita.
Dan kasusnya kini dalam penyelidian aparat kepolisian Sektor Pringgabaya.
Informasi yang di himpun, kasus penemuan mayat bayi ini sempat menghebohkan warga Desa Pringgabaya Utara, setelah dua orang pemancing menemukan tubuh bayi dalam kondisi memprihatinkan dan tak bernyawa tergeletak di pinggir pantai.
Kedua saksi yang merupakab pemancing ini, sore itu berencana memancing di pinggir pantai tak jauh dari lokasi di temukannya korban.
Kedua saksi yang melihat ada tubuh bayi tergeletak di pinggir pantai dengan kondisi tak bernyawa, seketika berteriak minta tolong kepada warga sekitar, warga yang mendengar teriakan langsung mendatangi TKP, setelah warga datang, wargapun melapor ke Polsek Pringgabaya adanya penemuan mayat tersebut melalui HP.
Aparat Polsek yang mendapat laporan langsung mendatangi TKP dan lakukan olah TKP, termasuk mmengevakuasi korban ke Puskesmas guna dilakukan visum
Hasil visum dokter Puskesmas Pringgabaya, korban diperkirakan, bayi perempuan tersebut berumur 14 hari, lahir cukup bulan, dan kematian korban di perkirakan sekitar 8 – 14 hari.
Kapolsek Pringgabaya AKP Totok Hariyanto yang di konfirmasi membenarkan, adanya kasus penemuan mayat bayi di pinggir Pantai Menanga Rarem desa Pringgabaya oleh pemancing.
Untuk mengungkap kasus ini. Pihak Polsek Pringgabaya langsung berkoordinasi dengan pihak desa atau Puskesmas yang ada di wilayah kecamatan Pringgabaya, untuk mencari informasi siapa tahu ada warga yang dicurigai telah melahirkan tetapi tak ada bayi di rumahnya.
“Kami sedang berkoordinasi dengan desa dan puskesmas, mudah mudahan kasus ini bisa terungkap,” ujarnya, seraya mengatakan kasus serupa pernah diungkap.
malam itu juga mayat korban langsung di makamkan oleh warga bersama aparat desa dan kepolisian di pekuburan desa tersebut.