
LOMBOKita – Dua orang calon haji kelompok terbang satu asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang keberangkatannya masih tertunda sampai saat ini, masih menunggu hingga pemberangkatan kloter akhir.
“Jika sampai pemberangkatan kloter akhir yakni kloter 10 pada tanggal 24 Agustus 2017, kedua calon haji tersebut belum dinyatakan sehat maka keberangkatannya akan ditunda tahun depan,” kata Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Muhammad di Mataram, Rabu.
Dua orang calon haji kloter satu tunda tersebut atas nama Angkasah Ipe Abdul Manaf bin Ipe Abdul Manaf (70) dari Moncok Karya, masih dirawat di RSUP NTB karena harus menjalani perawatan cuci darah.
Sementara, Abdurrahim Maun bin Amaq Maun (81) warga dari Lingkungan Perigi, Dasan Agung yang menderita penyakit dimensia saat ini masih rawat inap di klinik Asrama Haji Embarkasi Lombok.
Dua calon haji kloter satu tunda ini, hingga kini masih menunggu pertimbangan dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
“Sedianya dua calon haji tersebut sudah berangkat ke Tanah Suci pada 12 Agustus 2017, bersama rombongan kloter utuh Kota Mataram,” katanya.
Menurutnya, apabila dua calon haji itu tidak mendapatkan rekomendasi kesehatan dari dokter KKP hingga penerbangan kloter akhir, maka keduanya akan diberangkatkan musim haji tahun depan.
Sedangkan terkait masalah Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) yang telah disetorkan akan disesuaikan dengan penetapan BPIH tahun 2018.
“Apabila saat penetapan BPIH tahun 2018 berkurang dari BPIH tahun ini, maka kelebihan bayar akan dikembalikan. Tapi jika nilai BPIH tahun depan lebih besar, calon haji akan diminta untuk menambah,” katanya.
Besaran BPIH untuk Embarkasi Lombok tahun 2017 adalah Rp38.239.100. BPIH tahun ini naik dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp37.245.000.
Lebih jauh, Muhammad mengatakan, sementara dua orang calon haji kloter satu yang juga ditunda keberangkatannya, kini sudah berada di Tanah Suci dan bergabung dengan rombongan kloter satu.
Dua calon haji yang telah diberangkatkan tersebut adalah Nurhasanah Tohri binti H Tohri Hisbullah (57) warga dari Karang Taliwang Cakranegara dan Habibah Deri Nursam binti Deri Nursam (45) dari Sukaraja Timur Kecamatan Ampenan, yang keduanya menderita anemia.
“Mereka diberangkatkan bersama kloter dua dari Kabupaten Lombok Tengah pada, Minggu malam (13/8),” katanya. ant