Yunika Arum Indrayanti
Yunika Arum Indrayanti, Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

LOMBOKita – Perlu diketahui infeksi saluran kencing sangat berbahaya. Semua orang dapat mengalami ISK, baik dari usia anak-anak sampai lansia. Pada anak yang baru lahir hingga umur 1 tahun, dijumpai bakteri dalam urin di 2,7% lelaki dan 0,7% di perempuan.

Insiden ISK pada laki-laki yang tidak dikhitan lebih banyak dibanding dengan laki-laki yang dikhitan (1,12% berbanding 0,11%). Pada anak berusia 1-5 tahun, insidens bakteri dalam urin perempuan bertambah menjadi 4.5%, sementara berkurang di lelaki menjadi 0,5%. Menjelang remaja, insidens ISK bertambah secara signifikan pada wanita muda mencapai 20%. Sekitar 7 juta kasus cystitis akut (jenis infeksi saluran kencing bagian bawah) yang didiagnosis pada wanita muda tiap tahun.

Selain itu bagian-bagian saluran kencing wanita menjadi pencetus untuk terjadinya ISK, karena uretra pada wanita lebih pendek dibandingkan laki-laki sehingga memudahkan bakteri untuk masuk ke dalam kandung kemih. Lubang luar uretra lebih dekat dengan vagina dan anus daerah ini cenderung memiliki jumlah bakteri yang lebih banyak, sehingga wanita memiliki resiko lebih besar terkena ISK.

Banyak masyarakat yang kurang memahami tentang infeksi saluran kencing. Saluran kencing dibagi menjadi empat bagian yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. ISK yang sering terjadi dilingkungan masyarakat adalah pada uretra, uretra adalah saluran kencing bagian bawah dimana urin/kencing akan dikeluarkan.

Urethritis merupakan peradangan pada ureter, biasanya terjadi karena bakteri seperti E.Coli bakteri, virus, IMS (infeksi menular seksual), kebersihan yang kurang. Tidak sedikit dari masyarakat yang kurang memahami pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi. Padahal kebersihan organ reproduksi sangat penting karena dapat mencegah terjadinya urethritis. Urethritis terjadi akibat bakteri yang masuk ke saluran kecing, paparan bakteri tersebut dapat menyebabkan lapisan ureter meradang.

Gejala dari peradangan ureter adalah nyeri saat kencing, keluar kencing sedikit, rasa ingin kencing terus menerus, kencing berbau tidak sedap. Gejala-gejala tersebut biasa di kenal masyarakat dengan sebutan “Anyang-anyangan”. Saat sesorang mengatakan bahwa dirinya mengalami anyang-anyangan mereka tidak peduli akan hal itu sehingga jarang melakukan pengobatan. Beruntung jika infeksi bakteri tidak menyebar ke saluran kencing bagian atas.

Namun hal tersebut tidak boleh kita remehkan begitu saja. Karena bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat hidup dan berkembang biak di tempat yang sesuai. Contohnya di daerah saluran kencing. Jika infeksi pada saluran kencing bagian bawah tidak diobati maka bakteri tersebut dapat hidup dan berkembang biak ke saluaran kencing bagian atas.

Salah satu komplikasi yang sangat berbahya adalah peradangan pada pelvis ginjal. Peradangan pelvis ginjal disebabkan karena bakteri yang berasal dari infeksi ureter yang terjadi sebelumnya. Dampak dari peradangan pelvis ginjal sangat merugikan kita, karena dari peradangan pada ginjal akan menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Ginjal merupakan organ yang tidak dapat kembali jika sudah rusak kecuali dengan cangkok ginjal yang baru. Dari masalah-masalah yang ditimbulkan karena urethritis pengobatan sangat penting.

Pengobatan yang bisa diberikan untuk masalah tersebut adalah penggunaan antibiotik secara tepat. Antibiotik adalah obat untuk membunuh bakteri atau menghambat perkembangan bakteri yang sudah terjadi. Antibiotik yang dapat diberikan harus sesuai dengan bakteri yang menginfeksi. Contoh antibiotik gram positif dan gram negatif adalah golongan penisilin seperti amoxcilin dan ampicilin. Pengunaan antibiotik harus secara tuntas yang diresepakan oleh dokter. Karena bakteri harus diobati secara tuntas, jika tidak maka akan menyebabkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik.

Jangan pernah remehkan jika mengalami anyang-anyangan karena gejala tersebut bisa berakibat fatal dan sangat merugikan. Untuk menghindari terjadinya infeksi saluran kecing ada beberpa hal yang bisa dilakukan diantaranya, tidak membiasakan untuk menahan kencing, karena dengan menahan kecing terlalu lama akan mengakibatkan penumpukan bakteri didalam kandung kemih, karena hal tersebut akan menyebabkan bakteri bisa hidup lebih lama di dalam saluran kencing. Penumpukan bakteri yang terjadi dapat mengakibatkan

infeksi. Kemudian membersikan organ reproduksi setelah buang air kecil dan buang air besar dengan benar, cara membersihkan organ reproduksi wanita harus di mulai dari lubang vagina ke arah anus, karena agar bakteri yang berada di daerah vagina tidak masuk ke saluran kencing, dengan cara menyiramkan air dari arah depan ke belakang, setelah itu jangan lupa untuk mengeringkan daerah reproduksi setelah buang air besar atau buang air kecil. Karena bakteri bisa hidup di daerah yang lembab. Menghindari hubungan seks yang salah serta minum air putih yang cukup. Dengan menerapkan hal-hal di atas dapat mengurangi resiko untuk terjadinya infeksi saluran kencing.

 

Oleh: Yunika Arum Indrayanti
Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang