LOMBOKita – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam mengatakan calon haji bernama Abdurrahim Maun bin Amaq Maun (81) yang menderita dimensia diputuskan berangkat tahun depan.

“Hingga saat ini belum ada perkembangan kesehatan terhadap calon haji tersebut, dan pihak keluarga juga sudah menerima keputusan petugas agar berangkat pada musim haji tahun 2018,” katanya kepada sejumlah wartawan di kantornya di Mataram, Senin.

Dikatakan, keputusan tersebut diambil oleh tim dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) karena menilai Abdurrahim belum mampu melaksanakan ibadah haji dari sisi kesehatan.

Apalagi, Abdurrahim tidak memiliki pendamping sehingga dikhawatirkan Abdurrahim akan hilang atau tersesat.

“Pihak keluarga pernah mengusulkan akan ada pendamping di kloter 9. Namun, setelah dikomunikasikan ternyata pihak keluarga yang diusulkan tidak siap menjadi pendamping Abdurrahim dengan alasan keluarga bersangkutan menjadi petugas haji,” ujarnya.

Abdurrahim sebelumnya dirawat selama satu minggu di asrama haji karena sedianya Abdurrahim diberangkatkan pada tanggal 12 Agustus 2017.

“Pada Kamis malam (17/8) pihak keluarga membawa pulang dengan harapan bisa sembuh, dan bisa diberangkatkan hingga kloter akhir Embarkasi Lombok, tapi ternyata keluarga menutuskan berangkat tahun depan, sesuai saran dari tim KKP,” ujarnya.

Terkait dengan itu, pada musim haji 2018, Abdurrahim akan mendapat porsi prioritas pemberangkatan dengan catatan ada pendamping.

“Informasinya, Abdurrahim memiliki anak yang siap menjadi pendamping tahun depan dan sudah mendapat nomor porsi, dan itu akan kami usahakan,” katanya.

Sementara terkait dengan koper dan barang bawaan Abdurrahim, saat ini masih dalam proses pengembalian di Asrama Haji Embarkasi Lombok.

“Koper Abdurrahim sudah disisihkan di asrama haji, dan tidak ikut dikirim bersama jamaah pada kloter satu,” katanya.

Dalam proses pengiriman koper jamaah, dua hari sebelum keberangkatan di kumpulkan di Kantor Kemenag, kemudian satu hari belum berangkat dikirim ke asrama haji, selanjutnya 12 jam sebelum penerbangan jamaah dikirim ke bandara.

“Jadi, jika ada yang bilang koper Abdurrahim ikut diterbangkan ke Tanah Suci itu tidak benar karena kopernya masih di asrama haji,” katanya. ant