Terjunnya Sri sebagai relawan bukan merupakan hal yang kebetulan, tapi karena ada yang melatarbelakanginya harus berbuat untuk menyelamatkan para anak bangsa. Beberapa tahun yang lalu salah satu putera Sri, menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Tersirat wajah yang masih menyimpan kesedihan saat bagaimana, dia dan keluarganya menghadapi cobaan tersebut untuk menyelamatkan anaknya.

“Anak pertama saya saat menjadi korban narkoba berusia 19 tahun. Sebagai seorang ibu, saya sangat shock melihat keadaan itu,” kata Sri. Perasaan bersalah atas nasib yang menimpa anaknya tersebut dirasakan oleh ibu tiga anak ini. Realita kehidupan yang dialami oleh anaknya menjadi korban penyalahgunaan narkoba harus dijalaninya.

Tidak ada satu pun orangtua yang punya cita – cita untuk menjadikan anaknya sebagai pecandu dari barang haram tersebut. “Paling berat yang saya hadapi adalah lingkungan sekitar,” katanya.

Diceritakannya pada tahun 1997, saat anaknya menjadi pecandu ekstasi. Pertama kali melihat puteranya itu mulai kecanduan, dari sisi emosional dan beberapa aktivitas yang mulai ditinggalkan oleh anak laki-laki pertamanya itu. “Setelah menggunakan ekstasi anak saya ketahuan menggunakan putau, karena ditemukan aluminium foil di mobilnya,” kata Sri.

Untuk menolong jiwa permata hatinya tersebut akhirnya Sri dan suaminya berkelililing Jakarta untuk mencari tempat rehabilitasi guna memulihkan anaknya yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Namun dia tidak menemukan tempat rehabilitasi yang menurutnya baik. “Saya tidak mau rehabilitasi menggunakan detoks dengan obat, akhirnya saya mengirim anak saya ke Pondok Pesantren yang ada di Jawa Timur,” kata Sri.

Dia bersama suaminya bahu membahu untuk menyelamatkan anaknya tersebut, kemudian pada 2000 bertemu dengan pengelola Yakita yakni Joice, yang melakukan rehabilitasi tanpa detoks obat. “Selama dua tahun dari 2000 sampai 2002, anak saya menjalani rehabilitasi dan akhirnya pulih sampai sekarang,” kata Sri dengan harunya. Namun itu, semua bukan hanya sekadar pulih secara fisik tapi emosionalnya juga harus pulih, karena penyalahgunaan narkoba itu menyerang empat aspek kehidupan manusia, yakni fisik, mental, emosional dan spiritual.

Umur 11 tahun menggunakan kokain Korban penyalahgunaan narkoba bukan saja karena ingin coba-coba atau pengaruh lingkungan pergaulan, tapi juga karena ketidaktahuan tentang bahaya narkoba itu. Dampak penyalahugunaan narkoba yang utama adalah kesehatan, sosial dan ekonomi, penegakan hukum serta keamanan negara.