LOTIM LOMBOKita- Kepala Kejaksaan Negeri Lombok Timur Efi Laila Kholis mrngaku prihatin dengan maraknya kasus pelecehan seksual (asusila) pada anak yang terjadi di wilayah kabupaten Lombok Timur, padaha Lotim merupakan daerah religius.

” Sangat memprihatinkan maraknya kasus asusila di Lotim, padahal Lotim dikenal daerah relegius, apalagi dalam kasus ini, ada pelakunya oknum pimpinan Ponpes,” ungkapnya dalam acara media Gathering dan Halal Bihalal fi kantot Kejaksaan Lotim, Rabu (10/5).

Hal ini betul betul memprihatinkan,sehingga perlu di carikan solusi, menurutnya jangan sampai kejadian ini, mempengaruhi pondok pesantren yang lain.

“Lotim cukup kuat keagamaannya, jangan sampai perbuatan seorang, berimbas pada yang lain,” jelasnya.

Maraknya kasus asusila ini, menurut Efi, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama’ mencari solusi, kita tidak mau yang dikenal kota relegius kasus kriminalnya khususnya kasus asusila trannya naik

” ini PR bersama tuk dicarikan solusi, sehingga kolaborasi pencegahan perlu dilakukan bersama tokoh agama,” katanya.

Salah satu langkah pencegahan terjadinya kasus asusila, sebut Kajari, dirinya memberikan apresiasi kepada Pidum, dalam kasus asusila ada terdakwa pelaku asusila ayah terhadap anaknya, di hukum.maksimal

” sebagai bentuk perlindungan kepada korban. pelaku pelecehan anak kandung kami ajukan gugatan ke PA, agar hak asuh anaknya dicabut,” jelasnya, hal ini sebagai pembelajaran kepada orang tua.

” ini salah satu perlindungan pada anak, sehingga anak tidak trauma,” ucapnya.bahkan korbanpun untuk pendidikan dimasukkan ke Ponpes.