Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal

LOMBOKita – Sebanyak 800 peserta dari 35 negara dipastikan ikut berpartisipasi meramaikan kejuaraan balap sepeda Gran Fondo New York Championship Asia yang digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu 3 September 2017.

“Kalau tahun 2016 kegiatan ini diikuti 600 peserta dari 30 negara, sekarang jumlahnya bertambah menjadi 800 peserta dari 35 negara,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Rabu.

Faozal menuturkan, Lombok kembali dipilih sebagai lokasi Gran Fondo New York (GFNY), setelah sukses melaksanakan kegiatan yang sama tahun 2016.

“Boleh dikatakan kegiatan GFNY ini turut membantu mempromosikan pariwisata NTB,” ujarnya.

Kementerian Pariwisata RI, kata Faozal, sudah mengalokasikan anggaran untuk event ini. Bahkan, GFNY sudah masuk dalam kalender event Kemenpar, dan Lombok sudah ditetapkan menjadi lokasinya.

“Ini membuktikan bahwa Lombok di NTB semakin memikat sebagai destinasi “sport tourism”. Terbukti, dengan jumlah peserta yang meningkat setiap tahunnya,” ucap Faozal.

Mantan Kepala Museum NTB ini mengatakan untuk rute peserta GFNY akan dimulai dari kawasan wisata Senggigi di Lombok Barat, Kota Mataram, kompleks perbukitan Pusuk di Lombok Barat, dan bentangan pantai utara di Kabuaten Lombok Utara.

“Jadi selain berolah raga sepeda semi pro, para peserta juga dimanjakan dengan panorama alam Lombok,” jelasnya.

Untuk mengamankan kegiatan ini, lanjut Faozal, Polda NTB akan menyiapkan sekitar 1.023 personel. Mereka akan bertugas melakukan penjagaan pada jalur-jalur yang akan dilintasi, umumnya merupakan destinasi wisata.

Sementara itu, Team Leader GFNY Indonesia, Tenne Permatasari mengatakan, GFNY Championship di Lombok akan terdiri dari dua kategori maraton sepeda, yakni Medium Race 80 km dan Long Race Gran Fondo 160 km, dengan mengambil titik start dan finish di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat.

Kata dia, dari 800 peserta yang terdaftar, sekitar 40 persen merupakan peserta asing dari 35 negara, sementara 60 persen lainnya merupakan peserta yang berasal dari Indonesia.

Para peserta asing yang ikut di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Inggris, Norwegia, Polandia, Inggris, Belanda, Italia, Meksiko, Finlandia, Kanada, Korea Selatan, Brunei, Singapura, Australia, Thailand, Denmark, Jerman, Prancis, Kolombia, Swedia, Kosta Rica, Argentina, Swiss, Chili, Skotlandia dan tuan rumah Indonesia.

Ia menambahkan, GNFY berbeda dengan Tour de Lombok dan Tour de Flores yang merupakan race sepeda profesional, GFNY merupakan race semi pro sehingga pesertanya bisa lebih banyak karena bisa diikuti pula oleh pehobi sepeda.

“Kita harap dari kegiatan ini pariwisata NTB semakin dikenal di dunia internasional,” katanya.

Sebelum Lombok, sepanjang 2017 seri GFNY sudah digelar di sejumlah negara, seperti di Kolombia dan Italia pada bulan Februari, Uruguai (Maret), Meksiko dan Malaysia (April), sementara GFNY World Championship di New York pada bulan Mei, Mont Ventoux Prancis pada Juni, Brasil dan Belanda bulan Agustus, dan Lombok Indonesia pada September.

“Jadi setelah GFNY di Lombok, seri berikutnya akan digelar di Argentina dan Chile,” katanya.