LOMBOKita – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengusulkan penambahan alat angkut kebersihan seiring dengan peningkatan volume sampah di kota ini.

“Volume sampah di Kota Mataram menjadi 1.396 meter kubik per hari, sedangkan yang bisa terangkat ke tempat pembuangan akhir baru sebesar 925,98 meter kubik atau 66,33 persen,” kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikannya saat memberikan tanggapan terhadap pertanyaan fraksi-fraksi di DPRD setempat terhadap rancangan APBD perubahan 2017, atas pertanyaan dari Fraksi Partai Demokrat terhadap usulan penganggaran peningkatan sarana dan prasarana kebersihan dalam sidang paripurna DPRD di Mataram, Jumat (25/8).

Wakil wali kota sebelumnya mengatakan, penambahan fasilitas kebersihan tersebut sekaligus sebagai upaya mempertahankan keberhasilan Kota Mataram yang telah meraih Piala Adipura.

“Mempertahankan sesuatu yang telah dicapai memang lebih sulit, maka pemerintah kota harus lebih keras lagi dalam menangani berbagai sektor kebersihan lingkungan,” katanya.

Keberhasilan itu merupakan awal perjuangan pemerintah kota untuk terus menyempurnakan berbagai sistem penanganan di bidang lingkungan hidup.

Tidak hanya membangun sistem penanganan sampah, melainkan juga bagaimana membangun perilaku dan kebiasaan masyarakat agar dapat menjaga kebersihan lingkungan dan mampu mengolah sampah secara mandiri.

“Karena itulah, pemerintah berkomitmen akan menyiapkan berbagai fasilitas persampahan yang memadai agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan,” katanya.

Sementara terhadap pertanyaan tentang persentase progres peningkatan jalan dan saluran drainase di Kota Mataram, disampaikan bahwa sampai dengan bulan Juli capaian fisik telah mencapai 50 persen.

Pada prinsipnya, kata Wakil wali kota, usulan kegiatan yang diusulkan melalui rancangan APBD perubahan tahun anggaran 2017 telah melalui kajian dan analisa cermat yang bersifat aspiratif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sasaran pokoknya berupa upaya peningkatan kinerja pelayanan masyarakat melalui tiga program unggulan yaitu peningkatan ekonomi kerakyatan, peningkatan sumber daya manusia serta peningkatan sarana dan prasarana publik.

“Penjelasan ini diharapkan dapat membantu memperlancar pembahasan dalam sidang-sidang dewan selanjutnya,” katanya.