
LOMBOKita – Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram menerima hibah sekitar Rp700 juta dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mendukung kegiatan Pemilihan Gubernur Tahun 2018.
“Dana hibah tersebut direncanakan untuk membentuk empat kelompok kerja (pokja) pesiapan pemilihan gubernur, termasuk untuk operasionalnya,” kata Ketua KPU Kota Mataram HM Ainul Asikin di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan empat pokja yang akan dibentuk dengan dana hibah tersebut adalah, pembentukan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).
Kemudian pokja pencalonan, pokja sosialisasi dan pokja verifikasi calon perseorangan. Pembentukan pokja-pokja tersebut ditargetkan rampung bulan Oktober.
“Sementara, bulan September kita manfaatkan untuk persiapan dan pembentukan pokja tersebut,” katanya.
Lebih jauh Ketua KPU Mataram mengatakan kegiatan KPU saat ini adalah dalam proses pemutakhiran data pemilih yang dievaluasi setiap enam bulan sekali.
“Evaluasi data pemilih enam bulan sekali tersebut dimaksudkan untuk mengakomodasi pemilih baru dan mengeluarkan pemilih yang sudah meninggal, pindah dan masuk menjadi anggota TNI/Polri,” ujarnya.
Selain itu, KPU juga baru selesai melaksanakan program sosialisasi bagi pemilih pemula diempat sekolah yakni SMAN 2,5,7 dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Mataram, dengan menyasar siswa kelas XI dan XII.
Dalam kegiatan sosialisasi itu, katanya, siswa diberikan terori di sekolah dan praktek pemungutan suara secara langsung di rumah pintar pemilu (RPP) milik KPU di Jalan Gadjah Mada.
“Siswa yang datang ke RPP memang perwakilan dari para pengurus OSIS, dengan harapan mereka bisa memberikan informasi serupa kepada pelajar lainnya,” katanya.
Namun bagi siswa lainnya yang ingin praktek sendiri, bisa datang langsung ke RPP untuk melakukan simulasi proses pemungutan suara agar dapat menyalurkan haknya dengan baik dan benar.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan menekan angka golongan putih (golput),” katanya.