
LOMBOKita – Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menargetkan produksi ikan darat atau ikan air tawar tahun ini sebanyak 380 ton.
“Jumlah tersebut meningkat dari realisasi produksi ikan air tawar tahun 2016 sebanyak 280 ton,” kata Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Ir Ahmad Suryadi di Mataram, Jumat.
Hal itu disampaikan Ahmad Suryadi di sela kegiatan penerimaan tim penilai lomba kelompok pelaku utama usaha dan penyuluh perikanan berprestasi tingkat Provinsi NTB di kelompok Pembudidaya Ikan “Kembang Persik” Selagalas, Kecamatan Sandubaya.
Produksi ikan darat sebanyak 283 ton tersebut, katanya, merupakan produksi ikan darat dari berbagai jenis, diantaranya, nila, karper, lele, gurami dan ada juga jenis patin meskipun jumlahnya belum banyak.
Dikatakan, untuk merealisasikan target produksi ikan air tawar sebanyak 380 ton tahun ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pembinaan dan pengembangan kelompok budi daya ikan air tawar.
“Saat ini sudah ada 69 kelompok budi daya ikan air tawar, dan kelompok Kembang Persik ini menjadi salah satu kelompok terbaik di Mataram,” katanya.
Pembinaan yang dilakukannya untuk budi daya ikan air tawar menggunakan kolam adalah dengan merevitalisasi dan mengoptimalkan kolam milik pembudidaya, jika ada yang belum termanfaatkan secara optimal.
Di samping itu, lanjutnya, dilakukan pembinana terhadap masyarakat yang berada di pinggir sungai, karena Kota Mataram dilintasi tiga sungai besar yakni Sungai Jangkuk, Ancar dan Unus.
“Kami memberikan pembinaan kepada para pengangguran dan anak-anak yang sudah tidak sekolah untuk memulai usaha budi daya ikan air tawar dengan menggunakan keramba,” katanya.
Budi daya ikan air tawar menggunakan keramba di tiga sungai besar di kota ini cukup potensial dan mampu mendukung peningkatan produksi ikan darat di kota ini.
Dari beberapa kelompok yang telah dibentuk dan dibina, rata-rata bisa aktif dan melanjutkan usahanya bahkan ada yang mengajukan permintaan keramba lagi.
“Dukungan yang kita berikan untuk satu kelompok berupa keramba, bibit dan pakan hingga panen. Hasil panen bisa digunakan kembali oleh kelompok untuk pengembangan selanjutnya,” katanya.
Ia mengatakan, dengan produksi ikan air tawar sebanyak 283 ton tahun 2016, baru dapat memenuhi kebutuhan sekitar 85 persen, sisanya didatangkan dari pembudidaya ikan air tawar dari luar kota. Sementara tingkat konsumsi ikan di Mataram tercatat 27,5 kilogram per kapita per tahun. ant