Konsep Smart City
Konsep Smart City (ilustrasi)

LOMBOKita – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan uji coba aplikasi “smart city” untuk membuka akses pelayanan pengaduan masyarakat seluas-luasnya.

Sekretaris Daerah Kota Mataram H Effendi Eko Saswito yang ditemui di sela meninjau uji coba di ruang “Mataram Smart City Command Center” di Mataram, Senin mengatakan, aplikasi “smart city” mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan berbasis daring (dalam jaringan) atau “online” di kota ini.

“Dengan demikian, masyarakat dengan mudah menyampaikan pengaduan terhadap kondisi dan pembangunan kota kepada pemerintah untuk dapat segera ditindaklanjuti,” katanya.

Misalnya, keluhan terkait dengan kebersihan, kesehatan, jalan, jembatan, drainase, penerang jalan umum (PJU) dan lainnya.

Untuk bisa memanfaatkan aplikasi “smart city” masyarakat terlebih dahulu mengunduh aplikasi “Mataramku Lapor” dengan memasukkan identitas lengkap.

Hal itu bertujuan agar informasi yang diterima oleh petugas riil adanya, dan tidak dianggap main-main atau hanya menyebar berita hoax.

“Melalui aplikasi ini, kami bisa mengontrol keluhan masyarakat dan penyelesaian oleh organisasi perangkat daerah (OPD) bersangkutan,” katanya.

Setelah uji coba, aplikasi “smart city” direncanakan akan diluncurkan pada saat HUT Kota Mataram ke-24 tanggal 31 Agustus 2017.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika HL Junaidi saat mendampingi Sekda meninjau ruang “Mataram Smart City Command Center” menambahkan, aplikasi “smart city” mengintegrasikan program layanan aspirasi dan pengaduan oline rakyat atau disingkat Lapor, pelayan perizinan “online”, panggilan daurat 112 dan layanan berbasis IT lainnya.

“Dengan aplikasi ‘smart city’ berbagai laporan dari masyarakat bisa mudah terpantau karena menggunakan sistem jaringan lokasi serta pemasangan CCTV (closed circuit television) pada sejumlah titik strategis,” katanya.

Menurutnya, untuk mengontrol proses laporan melalui aplikasi “smart city”, laporan masyarakat masuk diberi tanda merah, kemudian tanda tersebut akan berubah kuning apabila OPD bersangkutan sudah mengintruksikan petugasnya menangani sebuah keluhan masyarakat, misalnya terkait PJU yang mati.

Selanjutnya, jika petugas sedang melakukan proses perbaikan tanda tersebut akan berubah biru dan berubah menjadi hijau apabila proses perbaikan PJU yang mati sudah tuntas.

“Dengan demikian, kita bisa dengan mudah melakukan kontrol. Perubahan warna tersebut akan terpantau juga oleh bapak wali kota, wakil wali kota, sekda dan OPD lainnya melalui aplikasi yang sudah ada,” ujarnya.

Ruang “Mataram Smart City Command Center”, dilengkapi dengan beberapa monitor, dan satu monitor berukuran besar untuk pemantauan secara menyeluruh.

Di samping itu, tambah Junaidi, pihaknya menempatkan beberapa petugas secara bergantian, agar operator di “Mataram Smart City Command Center” harus siaga 24 jam.