
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri mengatakan, peluncuran aplikasi toko terintegrasi atau disebut “I Shop” membantu pemasaran serta promosi produk hasil industri kecil di kota ini.
“Kami menyambut baik program I Shop yang telah dilucurkan Dinas Perdagangan Provinsi NTB, untuk meningkatkan daya saing produk,” katanya kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Menurutnya, melalui toko terintegrasi usaha kecil menengah (UKM) dapat terbantukan dalam bidang pemasaran dan promosi, karena dalam toko terintegrasi sudah mencakup semua lini.
Toko terintegrasi ini sebagai wadah promosi berbagai hasil produk pengusaha di kota ini, sebab di dalamnya sudah masuk berbagai informasi terkait sebuah produk.
“Misalnya untuk produk tas hasil industri lokal, sudah jelas tercantum harga, kualitas, dan bahan baku yang digunakan,” katanya.
Diakui, selama ini rata-rata para pengusaha UKM di Kota Mataram sudah memanfaatkan penjualan secara “online”, namun perlu ditingkatkan lagi terutama untuk usaha rumahan.
Oleh karena itu, setelah diterapkannya program aplikasi toko terintegrasi pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan pembinaan agar UKM bisa terakomodasi dalam aplikasi I Shop.
Untuk bisa terakomodasi dalam aplikasi I Shop tersebut, pemilik UKM juga harus memproduksi produk yang jujur dan adil. Artinya, jika itu makanan maka bahan dan takaran serta komposisinya harus sesuai dengan ketentuan standar yang ditetapkan.
“Jadi konsumen tidak ragu. Semakin banyak pengusaha UKM terakomodasi toko terintegrasi semakin bagus dan itu bisa meningkatkan pendapatan pengusaha,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Hj Putu Selly Andayani sebelumnya mengatakan, UKM yang telah terakomodasi dalam toko terintegrasi dapat mempromosikan profil dan berbagai hasil produksi mereka, sehingga para pembeli dari luar daerah dapat memilih produk sesuai keingian dan kebutuhan mereka.
“Prinsipnya, toko terintegrasi untuk memutus mata rantai penjualan, sebab melalui toko terintegrasi pembeli bisa langsung ke produsen tanpa melalui tangan ketiga atau empat,” katanya.
Di samping itu, tujuan adanya toko terintegrasi adalah untuk meningkatkan nilai ekspor di NTB.
Pasalnya, barang-barang ekspor yang dikirim oleh produsen dari NTB surat keterangan asal (SKA) barang tidak tercatat berasal dari NTB, melainkan dari daerah pengirim ekspor.
“Padahal aslinya barang itu dari NTB, itulah kerugian kita sehingga data ekspor kita rendah. Dengan toko terintegrasi SKA barang dikelurakan oleh kami,” katanya.