Senja di pantai Ampenan / foto: KSMTour.com

LOMBOKita – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan membangun miniatur perahu di tengah Pantai Ampenan untuk memberikan informasi bahwa pantai itu bekas pelabuhan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram H. Mahmuddin Tura di Mataram, Kamis, mengatakan bahwa lokasi miniatur perahu tersebut di tengah laut dalam bentuk dua dimensi.

“Miniatur perahu itu akan kami bangun di atas puluhan tiang pancang peninggalan Belanda, yang selama ini menjadi ciri khas Pantai Ampenan,” katanya.

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang melakukan kajian terhadap kemungkinan miniatur perahu dibangun di atas tiang panjang tersebut.

Miniatur perahu itu memiliki panjang sekitar 10 meter dengan bahan fiber atau besi galvanis. Selain itu, akan dilengkapi dengan berbagai aksesoris lampu hias.

“Miniatur perahu ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan untuk datang dan mengabadikan momennya saat berada di Pantai Ampenan,” ujarnya.

Menyinggung soal anggaran untuk pembuatan miniatur perahu tersebut, dia mengatakan bahwa pemkot setempat telah mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta bersumber dari APBD Kota Mataram.

Ia mengatakan bahwa pengerjakan miniatur perahu bersamaan dengan program revitalisasi Pantai Ampenan yang ada di Dinas PUPR.

Dalam pelaksanaan program revitaslisasi Pantai Ampenan, Dinas PUPR mengalokasikan anggaran Rp300 juta dengan perincian Rp100 juta untuk miniatur perahu dan Rp200 juta untuk perbaikan toilet dan pembangunan lokasi swafoto (selfi) di bagian atas perpustakaan yang ada saat ini.

“Pengerjakan proyek yang ada pada kami, bersaman dengan proyek pengerjakan ruang publik dan pembangunan lapak pedagang kaki lima oleh pihak Provinsi NTB total bantuan sebesar Rp1,2 miliar,” katanya.

Perinciannya, bantuan dana sebesar Rp700 juta dari Dinas Pariwisata NTB untuk penataan kawasaan ruang terbuka, sedangkan Rp500 juta dari Dinas Perdagangan Provinsi NTB untuk penataan lapak PKL.

“Oleh karena itu, saat ini kami sedang mempersiapkan relokasi PKL agar kegiatan revitalisasi bisa segera mulai,” ujarnya. ant