
LOMBOKita – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merencanakan membangun pasar ternak terintegrasi di kawasan Selagalas, Kecamatan Cakranegara.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Rabu mengatakan rencana pasar ternak terintegasi dimaksudkan agar pasar hewan yang ada saat ini bisa termanfaatkan secara maksimal.
“Pasar hewan di Selagalas hanya beroperasional dua kali seminggu, yakni hari Selasa dan Kamis, sementara di luar hari itu tidak ada aktivitas,” katanya.
Padahal, lahannya cukup luas dan memiliki fasilitas pusat kesehatan hewan (puskeswan), karena itulah direncanakan menjadi pasar ternak terintegrasi.
Dikatakan, apabila sudah ada pasar ternak terintegrasi, maka aktivitas jual beli unggas di Pasar Panglima atau pasar burung Cakranegara akan dipindahkan ke Selagalas, begitu juga dengan rumah potong unggas (RPU).
Pasar ternak terintegrasi dinilai lebih memudahkannya dalam melakukan penataan dan pembinaan terhadap para pedagang, termasuk memantau kesehatan ternak secara menyeluruh.
“Selain itu juga memudahkan masyarakat mendapatkan ternak sesuai kebutuhannya dalam satu pasar,” katanya.
Mutawalli tidak menampik, kondisi pasar unggas termasuk RPU di Pasar Panglima saat ini sudah tidak representatif, karena selain padat pengelolaan limbahnya juga sudah tidak baik lagi.
“Karena itulah, kami sangat berharap pemerintah kota bisa memberikan dukungan anggaran untuk merealisasikan pembangunan pasar ternak terintegrasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, rencana pembangunan pasar ternak terintegrasi itu sebenarnya sudah coba diusulkan ke tim anggaran pemerintah daerah (TAPD), namun ternyata pemerintah kota masih memiliki program prioritas lainnya.
“Tahun anggaran 2018, kita akan coba usulkan lagi,” katanya. ant