
LOMBOKita – Pemerintah Kota Mataram mewacanakan Pasar Ampenan Cerah Ceria menjadi ruang terbuka hijau (RTH) untuk mendukung Program Revitalisasi Kota Tua Ampenan.
Sekretaris Daerah Kota Mataram H Effendi Eko Saswito di Mataram, Minggu, mengatakan, wacana tersebut juga sebagai upaya mengurai kemacetan arus lalu lintas di persimpangan tersebut.
“Selain itu, lantai dua Pasar Ampenan Cerah Ceria (ACC) yang selama ini tidak termanfaatkan juga bisa dikelola lebih maksimal,” katanya.
Sementara, lanjutnya, aktivitas Pasar ACC akan dialihkan ke Pasar Kebon Roek yang akan dibangun di kawasan Kebon Talo. Dimana saat ini pemerintah kota sedang melakukan proses pembebasan lahan secara bertahap.
Pembebasan lahan di Kebon Talo yang akan menjadi lahan relokasi Pasar Kebon Reok lebih dari dua hektare, karena pemerintah kota berencana membangun sebuah pasar tradisional-modern dalam satu kawasan.
Di areal tersebut akan dibangun tempat pengolahan sampah terpadu sehingga sampah pasar bisa diolah secara maksimal.
Selain itu, akan dibangun juga terminal baik untuk moda transportasi umum maupun angkutan tradisonal lokal yakni cidomo (cikar dokar motor).
“Dengan demikian, dua titik kemacetan lalu lintas yakni di Pasar ACC dan Kebon Roek bisa teratasi,” ujarnya.
Kepala Pasar ACC Malwi sebelumnya menyebutkan, bahwa kondisi Pasar ACC yang merupakan ikon sejarah Kota Tua Ampenan cukup memprihatinkan.
Pasalnya, dari 19 pasar tradisional yang ada di kota itu, hanya Pasar ACC yang masih berlantai tanah sehingga ketika hujan terjadi genangan pada los pasar, atap pasar sudah tidak layak, jumlah pedagang melampaui kapasitas dan lahan parkir sempit.
“Lahan pakir yang minim membuat kendaraan parkir di badan jalan, akibatnya setiap pagi persimpangan ACC selalu macet,” katanya.
Di samping itu, pihaknya juga berharap agar pemerintah kota melakukan penataan pada lantai dua Pasar ACC agar dapat dimanfaatkan untuk menampung pedagang yang jumlahnya mencapai sekitar 390 orang.