Kepala Dinas Dikbud NTB, H Suruji

LOMBOKita – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya mencegah kebangkrutan sekolah menengah atas swasta di Kota Mataram karena kekurangan atau tidak ada siswa yang mendaftar setiap tahun ajaran baru.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Suruji di Mataram, Jumat, mengaku akan memperjuangkan alokasi anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan sekolah menengah atas (SMA) swasta di Kota Mataram.

“Kami usulkan anggarannya melalui APBD perubahan tahun anggaran 2017,” katanya tanpa merinci.

Pada 2017, Dinas Dikbud NTB akan memberikan bantuan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium komputer untuk menunjang pelaksanaan ujian berbasis komputer di empat SMA swasta di Kota Mataram.

Satu sekolah akan mendapatkan komputer dan satu server yang bisa dimanfaatkan untuk 20 unit komputer.

Suruji menambahkan ada juga dua sekolah yang akan mendapatkan dana bantuan untuk fisik. Satu sekolah mendapatkan dana penambahan ruang kelas dan satunya lagi mendapatkan dana rehabilitasi ruang kelas.

Dengan program peningkatan mutu SMA swasta di Kota Mataram, ia berharap nantinya masyarakat berminat menyekolahkan anaknya di luar sekolah negeri atau milik pemerintah.

“Jadi supaya meyakinkan masyarakat bahwa SMA swasta juga tidak kalah mutunya dengan sekolah negeri, kami benahi sekolahnya,” ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur ini.

Dari informasi yang diperoleh, Suruji mengaku bahwa ada SMA dan SMK di Kota Mataram yang sudah “gulung tikar” karena tidak ada murid yang mendaftar setiap tahun ajaran baru.

Bahkan, hampir semua SMA/SMK swasta di Ibu Kota Provinsi NTB itu saat ini dalam kondisi memprihatinkan karena kalah bersaing dengan sekolah negeri yang menjadi pilihan masyarakat.

“Dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi, memang ada sekolah swasta yang kena imbas. Calon siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri ada yang mendaftar ke swasta,” katanya. ant