SPBU Dasan Tereng Narmada Lombok Barat

LOMBOKita – Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak Ampenan mencatat konsumsi bahan bakar minyak non-subsidi jenis Pertamax di Nusa Tenggara Barat pada Semester I/2017 mencapai 688,15 juta liter atau meningkat 73 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sales Representative Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ampenan Reggi Senjang Paramagarjita di Mataram, Senin mengatakan peningkatan tersebut merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan Pertamina.

“Secara umum, konsumsi Pertamax Series di NTB, cenderung meningkat setiap tahun,” katanya di sela pemberian apresiasi bagi konsumen pengguna Pertamax dalam rangka Hari Pelanggan yang digelar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pagesangan.

Sementara konsumsi BBM subsidi jenis premium, kata dia, mengalami penurunan sebesar 13 persen dari 1.045 kilo liter pada semester I/2016 menjadi 915 kilo liter pada semester I/2017.

Reggy mengatakan adanya peralihan konsumsi BBM subsidi ke nonsubsidi jenis Pertamax oleh masyarakat patut diapresiasi.

Oleh sebab itu, Pertamina memberikan secara simbolis pengisian tangki kendaraan bermotor untuk BBM jenis Pertamax tanpa bayar pada momen Hari Pelanggan yang diperingati pada 4 September 2017.

Apresiasi tersebut diberikan kepada sejumlah pelanggan yang melakukan pengisian di SPBU Pagesangan Kota Mataram. Momen tersebut disaksikan oleh Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) NTB I Komang Mahendra Gandhi.

“Peringatan Hari Pelanggan dilakukan secara nasional oleh Pertamina dalam bentuk pemberian apresiasi kepada pengguna Pertamax Series,” ujarnya.

Pertamina, kata dia, juga akan terus meningkatkan kualitas pelayanan, terutama dalam menjaga ketersediaan BBM jenis Pertamax yang sudah cukup diminati masyarakat, terutama di Kota Mataram.

Pihaknya juga berupaya memperluas jangkauan pelayanan dan tidak terpusat di perkotaan. Sebab, permintaan Pertamax juga sudah merambah konsumen di perdesaan.

“Konsumsi Pertamax memang masih dominan di Kota Mataram, yakni mencapai 50 persen lebih dari total konsumsi. Namun, permintaan terus meningkat, termasuk di kabupaten,” katanya.