Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin

LOMBOKita – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin berpendapat, Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) sangat strategis dalam menumbuhkan semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan di antara pelajar guna menjaga keutuhan, dan memperkokoh NKRI.

“Sebab dengan saling mengenal kebudayaan dan keperibadian satu sama lain, akan lahir generasi bangsa yang berwawasan luas, berkarakter dan mencintai tanah air dan bangsanya,” kata Muhammad Amin saat penerimaan dan pelepasan 49 siswa/siswi peserta SMN dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk NTB, dan siswa/siswi dari NTB untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin.

Program SMN ini dilaksanakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi denga Jasa Raharja, PT Indofarma Tbk dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), sejak tahun 2015.

Wagub Amin, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas terlaksananya program pertukaran ini secara berkelanjutan.

“Ini menjadi modal bagi kita untuk membangun, menggali informasi, dan mengambil pelajaran dari setiap perjalanan kita,” tegasnya.

Program SMN merupakan kegiatan mengajak ribuan pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia untuk saling berkunjung ke berbagai provinsi di Tanah Air.

Perwakilan peserta dari NTB untuk Aceh tahun ini 20 orang ditambah pendamping tiga orang. Mereka berasal dari siswa siswi SMA, SMK dan SLB. Sedangkan, dari NAD untuk NTB juga sebanyak 23 orang termasuk pendamping 3 orang.

Perwakilan Kementerian BUMN, Ony Suprihartono memaparkan Siswa Mengenal Nusantara sudah dimulai sejak 2015 dan merupakan program berkelanjutan. Tak hanya itu, pihaknya juga meluncurkan program-program bantuan lainnya seperti bantuan laboratorium bagi Sekolah Menengah Kejuruan, Bedah Rumah Veteran, Pembinaan Eks Narapidana, Pembinaan Mantan Atlet, dan Pembinaan Desa Tertinggal.

Ia menjelaskan SMN bertujuan menanamkan sejak dini kepada para siswa-siswi rasa cinta Tanah Air, menghargai perbedaan dari berbagai macam suku, budaya, ras dan agama.

“SMN hadir untuk menjaga kebinekaan nilai luhur bangsa”, katanya.

Sasaran yang ingin dicapai dalam SMN adalah para pelajar memperoleh wawasan sosial budaya, wawasan pendidikan, wawasan enterpreneurship, dan wawasan pengenalan terhadap BUMN.

Meski program ini hanya seminggu saja, ia berharap kesempatan yang ada digunakan sebaik-baiknya, dan kepada para peserta dimintanya untuk menjaga nama baik perwakilan provinsi masing-masing, serta saling menghormati.

“Ambil nilai positif dari tiap daerah yang dituju, publikasikan dan tulis pengalaman yang dirasakan,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Jasa Raharja, Budi Setyarso selaku panitia memaparkan bahwa tahun ini program yang diselenggarakan BUMN, selain SMN juga program lain,a seperti bedah rumah untuk veteran di NTB 50 unit.