
LOMBOKita – Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, dari hasil pemeriksaan pajak hotel secara intensif ditemukan sejumlah hotel terindikasi masih kurang dalam membayar pajak.
“Indikasi hotel kurang bayar pajak itu, ditemukan oleh tim kami saat melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap hotel sebagai upaya memaksimalkan penghitungan pajak masing-masing hotel,” kata Kasubid Penagihan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram Ahmad Amrin di Mataram, Kamis.
Dia menilai, indikasi temuan kurang banyak pajak tersebut mempengaruhi realisasi pajak hotel yang saat ini masih relatif rendah yakni 56,4 persen atau sekitar Rp14,1 miliar dari target Rp25 miliar.
Di samping itu, dipengaruhi juga karena sejak Januari 2017 sampai saat ini kegiatan berskala nasional yang dilaksanakan di Mataram baru hanya satu atau dua kegiatan sehingga tingkat huninan hotel relatif sepi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Berbeda dengan kondisi tahun 2016, dimana sejak awal tahun hingga akhir tahun Mataram ‘kebajiran’ berbagai agenda nasional bahkan internasional,” katanya.
Karenanya, pihaknya berharap empat bulan terakhir tahun ini banyak agenda baik pemerintah berskala nasional atau internasional dilaksanakan di Kota Mataram.
“Banyaknya kegiatan-kegiatan yang digelar di Kota Mataram mampu mendongkrak peningkatkan realisasi pajak hotel,” katanya.
Dengan demikian, pihaknya optimistis target pajak hotel sebesar Rp25 miliar tahun ini bisa terealisasi hingga bulan Desember 2017, dengan terus melakukan peningkatan pengawasan.
Apalagi di bulan September 2017, BKD akan mulai memang alat “tapping box” sebagai alat kontrol transaksi perhotelan.
“‘Tapping box’ yang saat ini dalam proses pengadaan sekitar 70 unit, dan segera dipasang pada hotel, restoran dan titik pajak parkir yang dinilai potensial,” katanya.
Dikatakan, alat “tapping box” akan lebih mengoptimalkan pendapatan daerah, karena selama ini pemeriksaan pajak hotel dilakukan secara manual sehingga membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
“Tapping box adalah alat kontrol, sehingga kita bisa mencocokkan data yang dilaporkan pemilik hotel dengan data kami secara manual,” katanya.