
LOTIM LOMBOKita – Tradisi masyarakat suku Sasak Lombok, menyambut datangnya bulan ramadhan, diawali menggelar roahan ( Sukuran), seperti yang di lakukan oleh masyarakat Gelanggang kecamata Sakra Lombok Timur menyambut bulan ramadhan 1444 Hijriah, ratusan ibu ibu berbaris sambil membawa dulang 1001 dengan tembolaq Beaq (tutup makanan warna merah), ke masjid besar desa tersebut.
Ketua Panitia Ustaz Sirhan, mengatakan kegiatan Roah 1001 Tebolaq Beaq ini, bermakna menjaga silaturahmi antar sesama, untuk menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan yang penuh Rahmah,
Makanan inipun nantinya akan di makan bersama “Begibung” baik dengan dimaknakan, makan bersama keluarga, teman dan kerabat, sehingga apa saja isi makanan yang tersaji dalam “Tebolaq Beaq” tersebut, merupakan rizki untuk semua, tanpa memandang status sosial, warna kulit, karena semua manusia itu sama di hadapan Alloh SWT.
“Roah 1001 Tebolaq Beaq itu bermakna menjaga siltuhrmi dengan acara mengundang semua keluarga dan diakhiri dengan makan bersama begibung” ucapnya Sabtu (18/3) lalu.
Dikatakan Rihan, kegiatan Roah 1001 Tebolaq Beaq merupakan tradisi turun-temurun yang di-lakukan oleh masyarakat Desa Gelanggang Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur setiap Bulan Syaban, dan menyambut bulan ramadhan
Kegiatan Roah itu dilakukan untuk mendo’akan keluarga yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, termasuk melakukan ziarah Kubur atau Makam
“Untuk menyambut datangnya bulan Suci Ramdhan, masyarakat menggelar Roahan untuk mendo’akan keluarga yang masih hidup atau yang sudah meninggal dunia” urainya
Kegiatan roahan inipun, panitia merangkaikan dengan kegiatan pengajian uraian Ramadhan, membaca do’a kemudian diakhiri dengan makan Begibung dan Ziarah Kubur, ada pun tamu undangan hadir tokoh agama, tokoh masyarakat, Pejabat Desa dan Pejabat Kecamatan yang ada di wilayah Sakra Timur juga hadir Kepala Dinas Pariwisata sekaligus mewakili Bupati Lombok Timur.
Kegiatan roahan ini melibatkan warga masyarakat setempat, mulai sari anak gadis. Pria dan wanita, ibu ibu, mereka berbaris rapi sambil mengusung mengusung Dulang Tebolaq Beaq (Wadah berisi makanan siap santap dan penutup warna merah, red) yang berisi berbagai menu makanan Khas Sasak yang sudah siap saji dan dibawa ke Masjid
Sesampai di halaman masjid, Para Ibu-ibu pembawa Tebolaq Beaq berkumpul, dan berbaris rapi berangkat bersama menuju halaman depan Makam leluhur Desa Gelanggang.
Sesampai di lokasi barisan ibu ibu pembawa dulang tersebut, bersama warga masyarakatpun sesampai di lokasi langsung duduk bersama-sama, sebelum kegiatan begibung, warga masyarakat terlebih dahulu mengikuti tausyiah dari Tuan Guru, setelah ditutup dengan pembacaan do’a, dilanjutkan dengan kegiatan Begibung “makan bareng”