
LOMBOKita – Serial televisi “Confederate” yang mengusung cerita tentang praktik perbudakan di AS memicu kemarahan di sosial media minggu ini.
“Confederate” akan mengusung dunia imajiner dimana praktik perbudakan masih eksis di AS, demikian pernyataan kreator serial tersebut yang ditujukan untuk mempertahankan visi dari karya mereka, setelah konsep serial terbaru mereka dikecam.
“Ini menakutkan bagi kami…Ini adalah kemungkinan yang akan kami hadapi. Kami tahu hal ini akan terjadi dan sekarang telah menjadi kenyataan,” ujar David Benioff, salah satu produser eksekutif “Confederate” kepada situs web budaya pop Vulture.
Benoif dan Dan Weiss, kreator dari serial fantasi abad pertengahan “Game of Thrones” mengumumkan awal pekan ini tentang proyek televisi berikutnya “Confederate”, yang mengusung realitas alternatif dimana perbudakan masih dianggap legal, negara bagian selatan AS memisahkan diri dan diambang perang saudara ketiga.
Serial tersebut masih dalam tahap pengembangan untuk saluran premium HBO, namun premis serial tersebut memancing reaksi di kalangan media sosial dan media budaya pop yang menganggapnya penghinaan dan tidak pantas diangkat dari sisi dua pria berkulit putih.
Beberapa media mengkritisi serial tersebut sebagai acara pembodohan dan mencibir dua kreator serial tersebut akan menulis karya fiksi penggemar tentang perbudakan.
Bahkan aktor kulit hitam yang bermain di “Homeland”, David Harewood menyindir dua kreator tersebut agar menemukan aktor kulit hitam yang tepat untuk proyek mereka.
Di sisi lain, Benioff dan Weiss mengerjakan proyek tersebut bersama dua penulis berkulit hitam yaitu Malcolm Spellman dan Nichelle Spellman.
Mereka mengatakan pada Vulture bahwa mereka belum memiliki garis besar maupun para pemeran untuk acara serial televisi itu.
Malcolm Spellman mengakui bahwa premis serial tersebut dapat menjadi bahan “senjata” pihak lain untuk menyerang karya mereka, namun dia mengatakan serial tersebut akan memberi kesempatan penonton untuk melihat bagaimana rasisme dan supremasi kulit putih benar-benar nyata di AS, lebih dari 150 tahun setelah praktik perbudakan dihapuskan.
“Saya rasa masyarakat harus berhenti berpura-pura bahwa perbudakan adalah sesuatu yang dapat terjadi lalu pergi begitu saja,” ujar Spellman.
Weiss menyetujui dan mengatakan bahwa hal tersebut memang terjadi tanpa mengatakan perbudakan merupakan hal terburuk dalam sejarah Amerika.
“Confederate”, dalam benak kami, akan menjadi acara sejarah alternatif…Perbudakan adalah sejarah buruk dan menyedihkan, namum kami semua merasa inilah alasan untuk membicarakannya, bukan alasan untuk lari dari hal tersebut. Dan ini terasa seperti cara yang berarti untuk membicarakannya,” kata Weiss menambahkan. (Uu.KR-DVI/ (ant)