
LOMBOKita – Salah satu permainan turun temurun yang masih digemari masyarakat di Desa Marong Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah, yakni Adu Dengkul atau dalam bahasa Sasak disebut Pelagak Jengku.
Menurut Sahrun Efendi, salah seorang tokoh budaya di Desa Marong mengungkapkan, permainan Pelagak Jengku ini merupakan permainan warisan nenek moyang yang masih dilestarikan masyarakat setempat.
“Biasanya orang tua kita dahulu permainan Pelagak Jengku ini untuk saling uji ketangkasan dan kekuatan pisik,” ungkap tokoh yang sehari-hari biasa dipanggil Amaq Gerobak ini.
Permainan Adu Dengkul yang dilaksanakan saat ini, menurut Sahrun Efendi, digagas oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan program belajar Kuliah Kerja Nyata di Desa Marong, Sabtu (26/8/2017).
Diakui Sahrun, permainan yang dilakukan oleh dua orang laki-laki dengan mengadu dengkul ini mulai punah menyusul banyaknya permainan modern yang dianggap lebih ringan.
“Para pemain adu dengkul ini akan berusaha menjatuhkan lawan menggunakan dengkul,” ucap Sahnun yang saat masih muda menjadi jagoan dalam permainan adu pisik ini.
Sahrun alias Amaq Gerobak mengungkapkan, meski saling adu dengkul, namun permainan ini tidak berbahaya karena dilengkapi alat pelapis berupa kain dan dibawah pengawasan seorang wasit.
“Kita juga tidak saling dendam, meski kalah dan saat bermain juga kadang-kadang sampai emosi,” tutur Amaq Gerobak. JP