
LOMBOKita – Warga asing asal Aljazair, Saad Saoud Abdellali, pemilik vila di wilayah Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, mengamuk saat ditegur warga setempat.
Sikap arogansi Saad keluar saat mendapat teguran Kepala Dusun Batu Bolong, yang mewakili keluhan masyarakat setempat karena merasa terganggu dengan aktivitas pembuatan sumur bor di lahan pembangunan vila miliknya.
Masyarakat mengkhawatirkan dengan adanya sumur bor disana dapat mengurangi kebutuhan sumber air bersih bagi masyarakat setempat.
“Yang bersangkutan (Saad) sempat mengamuk. Informasinya, Kadus yang menegur mendapat perilaku kekerasan dari dia (Saad),” kata Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti kepada wartawan di Mataram, Selasa.
Akibatnya warga yang mengetahuinya langsung mendatangi Saad dan membalas perlakuannya yang sudah dianggap berlebihan tersebut.
Namun aksi tersebut bisa diredam setelah sebagian warga yang melihat kejadian itu melaporkan ke pihak kepolisian.
“Laporannya masuk ke Polsek Senggigi, karena ini menyangkut WNA, jadi penanganannya dibantu Polres Mataram,” ujar Tri Budi.
Dalam laporannya, dikatakan bahwa kedua belah pihak sudah melaporkannya ke SPKT Polsek Senggigi dan saat ini prosesnya masih dalam tahap penyelidikan.
Namun dalam perkembangannya, Tri Budi mengatakan, Saad pernah memiliki catatan di kepolisian yang berkaitan dengan kepemilikan senjata api ilegal.
Lebih lanjut, Saad diketahui sempat ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk mengobati luka robek di bagian dahinya pascakeributan yang terjadi pada Minggu (23/7) tersebut.
Terkait dengan hal itu, Juru Bicara RS Bhayankara Mataram AKP I Wayan Redana, membenarkan bahwa Saad sudah mendapatkan penanganan medis namun tidak harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
“Setelah mendapat penanganan medis, yang bersangkutan langsung pulang, tidak sampai menginap,” kata Redana. ant