
Mata merupakan salah satu organ penting bagi manusia. Lewat mata, manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. Namun seiring bertambahnya usia, mata bisa mengalami beberapa gangguan, salah satunya adalah katarak. Penyakit katarak yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan kebutaan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui penyebab dan gejalanya sebelum terlambat.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Novanita Shirley Satolom, Sp.M, dari Siloam Hospitals Manado. Ia menjelaskan bahwa katarak merupakan penyakit mata yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada lensa mata seseorang, sehingga cahaya dari luar tidak dapat menembusnya. Kekeruhan pada lensa mata tersebut bervariasi sesuai tingkatannya, ada yang tidak terlalu buram hingga buram total.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena katarak. Menurut dr. Novanita, penyebab yang paling umum adalah faktor penuaan yang biasanya terjadi pada usia di atas 60 tahun.
Selain karena usia, ada pula faktor penyebab lainnya seperti faktor genetik, terpapar sinar ultraviolet dalam waktu lama, pernah mengalami cedera pada mata, mengonsumsi obat kortikosteroid dalam waktu lama, pernah mendapatkan perawatan medis dengan radiasi, hingga penderita penyakit diabetes melitus dan hipertensi, yang berisiko dua kali lebih besar terkena katarak.
“Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena katarak. Asap rokok menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak antioksidan di mata, begitu pula dengan minuman beralkohol yang sifatnya memproduksi radikal bebas,” papar dr. Novanita.
“Katarak yang diakibatkan oleh faktor usia memang tidak bisa kita hindari. Namun, kita bisa melakukan upaya pencegahan sejak dini dengan menjauhi gaya hidup tidak sehat. Dengan demikian risiko terkena katarak bisa diminimalisir,” lanjutnya.
Penyakit katarak tidak terjadi secara tiba-tiba. Menurut dr. Novanita, penglihatan yang buram akibat katarak terjadi secara perlahan, dan gangguan penglihatan tersebut berangsur-angsur bisa memburuk.
Oleh karena itu, seseorang yang mengalami gejala-gejala di atas, disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter spesialis mata. Juga, seseorang yang belum merasakan gejala tapi memiliki faktor-faktor risiko seperti yang disebutkan tadi, disarankan pula untuk melakukan pemeriksaan mata.
Dokter spesialis mata akan melakukan beberapa cara untuk mendeteksi penyakit katarak, di antaranya menguji ketajaman penglihatan melalui Visual Acuity Test. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan papan huruf, dimana pasien akan diminta untuk menutup sebelah matanya dan membaca huruf yang semakin kecil. Ada juga Slit Lamp Examination, yaitu pemeriksaan lensa mata dengan bantuan cahaya (slit lamp). Alat ini membantu dokter sehingga dapat melihat kelainan yang terjadi pada lensa mata.
Sumber: Majalah Silver, Siloam Hospitals / BeritaSatu